Presentasi dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi audiens. Presentasi disebut efektif bila audiens memahami isi yang disampaikan dan tergerak untuk mengikuti pesan yang diinginkan presenter. Bentuknya bisa mengajak audiens untuk membeli produk, menginformasikan sesuatu atau memotivasi audiens.
Untuk mengetahui efektifitas penyampaian materi terhadap audiens, proses evaluasi juga perlu dilakukan. Penyampaian materi yang terlalu cepat, gestur tubuh yang kurang percaya diri, tatapan mata yang tidak tertuju pada audiens dan volume suara yang kurang jelas, adalah beberapa hal yang mempengaruhi pemahaman audiens terhadap materi presentasi.
Persiapan untuk merancang materi dan desain slide adalah langkah awal memulai presentasi. Setelah materi presentasi selesai dikerjakan, latihan berulang kali diperlukan sebelum hari H presentasi. Practice makes perfect.
Penguasaan materi yang baik, sistematika pembicaraan slide yang logis dan cara penyampaian yang dapat dipahami audiens adalah tujuan yang diinginkan pada saat presentasi. Hal tersebut dapat dicapai dengan latihan, praktek atau simulasi.
Satu kegiatan lagi yang tak kalah penting adalah melakukan evaluasi. Evaluasi presentasi dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat penyampaian presentasi telah sesuai dengan yang dipraktekkan pada saat latihan.
Kriteria Evaluasi Presentasi
Kriteria-kriteria yang perlu dievaluasi meliputi dua hal, yaitu materi presentasi dan cara penyampaiannya. Masing-masing kriteria dapat terdiri atas beberapa poin, yaitu :
1. Materi Presentasi
a. Desain Slide – Tidak banyak menggunakan kalimat atau gambar yang menyebabkan audiens kesulitan memahami pesan utama sebuah slide.
b. Urutan Slide – Mulai slide pertama hingga terakhir berisi rangkaian gagasan yang sistematis, logis dan tidak loncat-loncat .
c. Ukuran Huruf – Menggunakan jenis font yang sederhana dan jelas, sehingga mudah dibaca audiens yang duduk di barisan depan hingga paling belakang.
d. Kesesuaian Gambar – Memilih gambar atau foto yang relevan, proporsional dan memperkuat gagasan dalam sebuah slide.
e. Kontras Warna – Menggunakan tulisan dengan warna yang kontras dengan latar belakang slide. Misalkan, tulisan hitam untuk slide dengan latar belakang putih
2. Cara Penyampaian Presentasi
a. Suara – penyampaian materi dengan volume suara yang jelas, sehingga dapat didengar oleh semua audiens.
b. Kepercayaan Diri – kemantapan dan penguasaan materi sehingga tidak gugup atau grogi dalam penyampaian.
c. Ekspresi Diri – Penampilan yang hidup dan menarik perhatian audiens, bahasa tubuh, pandangan, bahasa, humor yang tepat.
d. Kelancaran – Penyampaian yang jelas, sistematik, koheren. Tidak tersendat dan tanpa transisi yang mengganggu.
e. Efektivitas – Organisasi, pemanfaatan waktu, dan cakupan materi sehingga sasaran penyajian tercapai. Termasuk penggunaan peraga audio visual, contoh, butir penting, dan simpulan/penutup.
f. Proses Tanya Jawab – Kemampuan menangani pertanyaan dan menjawab dengan tepat dan memuaskan.
g. Kinerja Keseluruhan – Penyajian presentasi secara keseluruhan.
Untuk proses evaluasi, masing-masing kriteria yang terdiri atas beberapa poin dibuat matrik dan sistem skoring. Contohnya sebagai berikut :
Setiap poin yang dievaluasi memiliki skor mulai 1 (sangat buruk ) hingga 5 (sangat baik). Setelah semua poin dinilai, akan diperoleh total skor. Jika semua poin bernilai sangat baik, maka total skornya adalah 60. Nilai ini ekuivalen dengan nilai 100 dalam penilaian dengan interval 0 – 100.
Sebaliknya, jika hasil evaluasi ternyata semua poin dinilai sangat buruk, maka total skornya 12. Nilai ini ekuivalen dengan nilai 0 dalam penilaian dengan interval 0 – 100.
Dengan demikian, mengacu pada nilai ekuivalen, dapat dibuat interval skor sebagai berikut :
50 – 60 = Anda adalah presenter yang excellent dan pertahankan kemampuan anda.
40 – 49 = Potensi anda untuk menjadi penyaji materi dan presenter cukup besar.
30 – 39 = Gunakan hasil skor untuk memperbaiki poin-poin yang menjadi kekurangan anda.
20 – 29 = Terus berlatih adalah hal yang harus sering anda lakukan.
< 20 = Harus belajar lagi dasar-dasar membuat presentasi yang menarik dan public speaking.
3 Cara Evaluasi Presentasi
Proses evaluasi terhadap materi presentasi dan cara penyampaiannya tersebut dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu:
Ingin mengadakan training presentasi online dan tatap muka buat perusahaan/organisasi Anda?
Hubungi tim Presenta Edu di 0811-1880-84 (Putri) untuk kebutuhan training terbaik.
Presenta Edu juga siap memberikan training online terbaik buat perusahaan Anda di masa new normal ini.
1. Meminta umpan balik atau tanggapan dari audiens
Metode umpan balik ini dapat dilakukan dengan membuat semacam kuesioner kepada audiens. Pada saat sesi akhir presentasi, sebelum beralih ke sesi berikutnya, presenter dapat membagikan kuesioner dan meminta audiens untuk memberikan tanggapan dengan mengisi poin-poin yang tercantum didalamnya.
2. Meminta masukan dari rekan kerja atau anggota tim
Selain audiens, presenter juga perlu meminta masukan atau tanggapan dari rekan kerja atau anggota tim lainnya. Presentasi biasanya adalah hasil kerja sebuah tim dan disampaikan mewakili suatu organisasi, institusi atau bidang kerja.
Setelah menyampaikan presentasi, presenter dapat meminta saran dan tanggapan anggota tim terhadap presentasi yang telah dilakukan.
3. Mendokumentasikan kegiatan presentasi
Selain umpan balik dan masukan dari audiens, presenter juga dapat mengevaluasi presentasinya dengan meminta tolong rekan kerja atau anggota tim untuk merekam selama presenter menyampaikan materinya.
Dari hasil rekaman video tersebut, presenter dapat memutar ulang rekaman presentasi tersebut dan mengetahui kekurangan yang ada serta permasalahan yang terjadi. Seperti halnya seorang pemain bulutangkis atau sepakbola yang merekam pertandingannya, kemudian memutar ulang pertandingan tersebut untuk mengetahui kelemahan atau kesalahannya.
Cara ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah presentasi yang ditampilkan telah sesuai dengan yang dilakukan pada saat latihan beberapa hari sebelumnya.
Proses evaluasi setelah presentasi perlu dilakukan dengan tujuan agar presenter dapat mengetahui kekurangan-kekurangan dan memperbaikinya. Dengan cara tersebut, pada saat presentasi selanjutnya, diharapkan dapat dilakukan dengan lebih baik lagi.
Photo Credit: Businesspeople in a meeting by Victor 1558 Under Creative Commons License.

Download Buku “Presentasi Memukau”
Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS!

![]() |
Luar biasa penjelasan yang sistematis dan mudah dicerna. Terimakasih pak Noer atas artikel yang sangat bermanfaat ini.
Terima kasih Pak Agus atas apresiasinya. Ini adalah tulisan Pak Yudhi, salah seorang pembaca setia website ini.
Terima kasih Mas Agus. Tulisan tersebut dapat tersaji berkat dukungan rekan-rekan yang tergabung di presentasi.net. Semoga bermanfaat
thanks a lot.
you’re welcome
Sama-sama.
mantapppp… pak yudhi…
terima kasih mas Setyawan. Semoga bermanfaat.
wah tulisan singkat , padat , tepat sasaran…, terima kasih p Yudhi & P Noer.
Sama-sama Bu Tri. Senang sekali saya dapat berbagi artikel yang bermanfaat.
Materi bagus, sangat membantu. Terimakasih..
Tetapi masih ada yg perlu sy sampaikan.
Orang Indonesia yg karyanya diakui dunia, dalam penampilan ilustrasi gambar belum percaya diri. Karena apa? Masih selalu gambar/ foto orang asing beserta situasinya yg dihadirkan.
Kenapa tidak menampilkan orang kita sendiri serta situasi lokal. Disamping percaya akan tampilan diri juga bangga lingkungan sendiri.
Memprihatinkan masih menggunggulkan orang asing beserta budayanya.
Demikian dr saya. Sori kalau dianggap kaku.
Terima kasih mas Yoyok, atas saran dan masukannya.
Terimakasih Mas Noer. Selama evaluasi Presentasi tidak pernah kami dokumentkan dengan check list diatas bisa diguunakan evaluasi.
hebat mas Yudhi, sebagai seorang karyawati sekaligus mahasiswi yang sedang menyusun proposal tesis sangat antusias untuk mempelajari, sepintas kilas mudah tapi bagaimana dengan presentasi untuk membuat proposal tesis,
Makasih, mbak Tenny. Untuk membuat presentasi proposal tesis, perlu pembahasan khusus. Secara garis besar proposal penelitian atau riset terdiri atas bab pendahuluan berupa latar belakang dan tujuan serta bab metodologi penelitian.
Presentasi proposal dapat dibuat per bab. Sebagai contoh, slide pertama berisi judul, slide kedua latar belakang, slide ketiga tujuan dan selanjutnya
IT WORKS !
mantap mas noer..,minta nomer HP nya…
Artikelnya sangat bagus, Thanks pak….
Terima kasih atas apresiasinya
Mantabs.
Terima kasih
Terima kasih sudah membaca artikel tersebut
very interesting & useful 🙂
Terima kasih
Terima kasih 🙂
Oke… Siiip… terima kasih atas instrumen evaluasinya. Perlu juga untuk melihat sejauh mana kemampuan saya membuat presentasi dan menyampaikan presentasi tersebut.
Sama-sama. Presentasi yang kita buat dan sampaikan sebaiknya perlu dievaluasi untuk memperbaiki kekurangan yang ada, agar pada penampilan selanjutnya lebih baik lagi.
Sangat bermanfaat Terima kasih sdh berbagi ilmu. Bravo pak Hendro.
Sama-sama Pak Harry. Senang sekali rasanya kalau artikel tersebut bermanfaat bagi pembaca presentasi.net.
Terimakasih ya Maaass…………….
Sama-sama Mas Kadi
makin pede presentasi neeh….
pa yudhi ada contoh presentasi tentang kuisioner ga tapi di krim ny ke email facebook
syamsulbahri2669@yahoo.co.id?;' waduh pa yudhi hebat banget >:::
terima kasih, saya mulai menerapkan,
Ijin copy ya pak, sangat membantu sekali….
terima kasih banyak,, saya mencoba untuk menerapkannya