Kita tidak selalu punya waktu banyak untuk menyiapkan slide-slide presentasi. Apalagi untuk mencari gambar yang sesuai dan ‘bermutu tinggi’ untuk menyampaikan gagasan: pesannya kuat, relevan, satu gambar satu ide, dan belum lagi masalah perijinan gambar yang digunakan.
Di sisi lain, jika kita menggunakan gambar yang sekedar asal cocok saja, dibuat dengan terburu-buru, besar kemungkinan bahwa kita akan membuat slide yang mentah, tidak kuat, dan tidak cukup menyentuh audiens.
Nah, sebenarnya kita tidak selalu harus menggunakan gambar dalam slide-slide presentasi. Bahkan bisa jadi, pesan yang disampaikan akan menjadi lebih kuat, atau setidaknya sama kuatnya dengan slide-slide yang menggunakan gambar. Bahkan, dari pengalaman saya, slide-slide tanpa gambar kadang menjadi lebih menarik untuk dilihat.
Agar kita bisa menghasilkan slide presentasi yang kuat impresinya pada audiens, ada beberapa prinsip yang perlu kita cermati. Berikut ini beberapa prinsip dasar untuk membuat slide presentasi tanpa gambar, yang bisa kita aplikasikan secara mudah dan cepat.
1. Kontras
Prinsip pertama slide presentasi tanpa gambar adalah kontras. Upayakan warna latar belakang dan warna font sangat berbeda satu sama lain, sehingga tulisan akan tampak sangat jelas. Favorit saya, adalah perpaduan kuning dan hitam, serta hitam dan putih. Perbedaan warna yang kuat ini akan menegaskan pesan di slide.
Boleh saja Anda menggunakan warna-warna hangat maupun warna pastel (warna-warna lembut yang bernuansa pucat) tapi pastikan kontras antara font dan latar belakang tetap tinggi, dan kata-kata di slide akan tetap bisa dibaca dengan nyaman oleh audiens yang jaraknya paling jauh dari layar.
2. Satu Slide, Satu Gagasan
Prinsip ini berlaku umum di semua gaya presentasi dengan slide. Jangan masukkan lebih dari satu gagasan ke dalam satu slide. Ini berarti Anda hanya memasukkan kata-kata utama dalam gagasan tersebut. Biasanya, ini cukup dua atau tiga kata. Sisanya, Anda yang harus menerangkan pada audiens.
Jangan memaksakan memuat lebih dari dua kalimat dalam satu slide. Ini akan membuat impresi slide pada audiens menjadi tidak kuat.
Agar impresi slide kuat, masukkan cukup beberapa kata utama saja. Sebanyak-banyaknya, hanya satu kalimat pendek. Dan hindari, hindari, hindari menggunakan bullet points. Daripada membuat empat bullet points dalam satu slide, lebih baik anda membuat empat slide yang masing-masingnya memuat satu esensi dari kalimat dalam bullet point.
3. Ukuran Font
Jangan sekali-kali menggunakan ukuran font yang terlalu kecil dalam slide tanpa gambar. Ini jelas akan membuat audiens kesulitan untuk menangkap gagasan Anda. Gunakan ukuran font yang cukup besar. Tentukan satu ukuran font yang sama untuk semua slide. Ukuran ini akan menjadi ukuran baku slide Anda di presentasi ini.
Juga, sesuaikan ukuran font dengan impresi yang ingin anda sampaikan pada audiens. Jika anda ingin membawa audiens menjadi lebih tenang, rileks atau merenungkan kata-kata, gunakan font yang—relatif—lebih kecil, atau sama dari ukuran baku presentasi Anda. Namun jika Anda ingin ‘menghentak’ audiens di slide tertentu, gunakan font yang jelas-jelas lebih besar dari ukuran baku, di slide tersebut.
4. Variasikan Posisi Teks
Posisi tengah mengesankan tegas, keras, penting, esensial. Tapi Anda tidak harus selalu menempatkan posisi teks tepat di tengah. Bahkan jika Anda menempatkan semua teks di tengah slide, alur slide akan cenderung membosankan untuk dilihat.
Variasikan posisi teks sesuai dengan pesan yang ingin Anda sampaikan.
5. Jangan Gunakan Lebih Dari Tiga Warna Teks
Dua warna dalam satu slide tanpa gambar, sudah sangat cukup. Tiga warna boleh saja, untuk membedakan kata inti dan kata pelengkap. Empat warna, boleh jika memang sangat diperlukan. Lebih dari itu akan terlalu ramai, dan membuat slide tampak kekanak-kanakan dan kehilangan keanggunannya.
6. Teks Tidak Harus Horisontal
Kadang-kadang, membuat satu atau dua slide dengan teks yang vertikal diantara semua slide yang ‘normal’ bisa membuat slide tersebut terkesan lebih menarik dari slide lainnya. Ini sesuai jika Anda ingin menonjolkan kata-kata tertentu untuk memperkuat impresi pada audiens.
7. Jangan Gunakan Terlalu Banyak Fonts
Seluruh contoh slide yang saya buat di artikel ini hanya menggunakan satu font yang sama namun dengan dua jenis variasi font yang berbeda: Franklin Gothic Book dan Franklin Gothic Demi.
Sebisa mungkin, gunakan font dari jenis atau kategori yang sama. Misalkan jenis serif (bersirip lancip di ujungnya) saja, atau jenis sans-serif (tanpa sirip lancip di ujungnya) saja di seluruh presentasi.
Dua jenis font sudah cukup. Tiga jenis font sudah lebih dari cukup. Namun jangan gunakan lebih dari tiga font.
Semakin sedikit font yang digunakan, slide akan semakin terlihat anggun dan profesional. Sebaliknya, semakin banyak font yang digunakan, slide akan semakin terlihat tidak profesional.
Ingin mengadakan training presentasi online dan tatap muka buat perusahaan/organisasi Anda?
Hubungi tim Presenta Edu di 0811-1880-84 (Putri) untuk kebutuhan training terbaik.
Presenta Edu juga siap memberikan training online terbaik buat perusahaan Anda di masa new normal ini.
Ada sedikit pengecualian, jika Anda memang ingin mengkontraskan kata tertentu, Anda bisa menonjolkannya dengan jenis font yang sama sekali berbeda.
Demikianlah sedikit contoh tentang prinsip-prinsip dasar penggunaan slide presentasi tanpa gambar. Saya hanya menggunakan dua variasi dari satu font saja (Franklin Gothic) di contoh-contoh tersebut, yaitu Franklin Gothic Book dan Franklin Gothic Demi.
Dengan menggunakan prinsip-prinsip tersebut, jika waktu mendesak Anda tidak perlu mencari gambar untuk slide Anda, namun tanpa kehilangan impresi profesionalismenya.
Selamat mencoba.
Photo Credit: The Distinguishing Characteristics of a Typeface by amoKath
Ilustrasi Slide: Herry Mardian
Download Buku “Presentasi Memukau”
Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS!
Iin Sri Herlina says
Terima kasih.. Sangat membantu.. ^
Ruskinto Odang says
Makasih banget….tambah lagi deh ilmu saya
Roni Marsis says
Terima kasih… telah berbagi
Dikri Al Khawarizmi says
Pengetahuan baru lagi nih. Walaupun tanpa menggunakan gambar, presentasi tetap memukau sekaligus menginspirasi. Terimakasih banyak Mas Noer dan Tim Presentasi.net.
Muhammad Noer says
Semoga bermanfaat Mas Dikri.
Candra Nunus says
Thanks, ilmu baru lagi 🙂
Yusuf Kriswanto New says
Terimakasih… mantap sekali, bisa tambah ilmu.
Anne Tresia Mandasari says
makasi buat ilmunya..^_^.
Abdul Hamid says
presentasi tanpa memang baik, apakah benar-benar tanpa gambar dalam berjalan dengan baik.
Muhammad Noer says
Seperti yang dijelaskan dalam artikel ini, kadangkala kita tidak punya waktu yang cukup untuk menemukan gambar yang tepat. Pada saat seperti itulan teknik di atas bisa digunakan. Juga sesekali ketika kita ingin menekankan teks dan bukan gambar.
sutrisno says
luar biasa, terima kasih
Indah Cahya says
sangat membantu…….saya tertarik untuk mengaplikasikan ini.
hening harjanti says
Trimakasih, menarik untuk dicoba
Yan Taromi says
pengetahuan yang menarik.
Hasmar says
Mantap MAS !!!! makasih sharing ilmunya….
Ezi Nelva says
Tolong Dong. gimana caranya bikin animasi pada power point.tq ya.
Aryani Mappagau says
makasih banget… infonya membantu banget.
udi says
bismillaah, mohon izin kopi beberapa file yang ada di https://www.presentasi.net
Walid Umar says
nice informasinya…
SANGAT BERMANFAAT
Jaroni Brebes says
thank infonya gan.
Hans Sasi says
trims ya