Menjadi pembicara untuk topik yang sama berkali-kali, rutin, dan dalam rentang waktu yang panjang tentu akan memberikan rasa jenuh. Kejenuhan ini bisa berdampak pada cara Anda menyampaikan presentasi di hadapan audiens.
Topik yang itu-itu saja juga akan beresonansi secara berbeda terhadap audiens yang kebetulan pernah mendengar Anda menyampaikan topik itu sebelumnya. Misalnya, dulu mereka sampai terbahak mendengarkan gurauan Anda terkait topik yang Anda bawakan, tapi kali ini mungkin hanya akan tersenyum-senyum saja.
Nah, bagaimana agar presentasi Anda tetap menarik, meski Anda sedang jenuh? Bagaimana pula mengantisipasi adanya orang-orang yang sama yang pernah mendengarkan presentasi Anda di antara audiens?
Berikut ini adalah beberapa stategi yang bisa dipraktikkan agar presentasi Anda tetap efektif.
1. Menyesuaikan “modul” topik presentasi
Sebetulnya, tidak ada yang namanya modul dalam suatu presentasi. Hal ini cuma ada dalam catatan mental kita sebagai pembicara. Alih-alih sebagai suatu kesatuan, cobalah memandang bagian-bagian dalam presentasi kita sebagai kumpulan modul.
Kita dapat mengatur agar modul-modul ini sesuai dengan kebutuhan audiens dan kita sendiri. Buatlah beberapa variasi modul. Dengan menggonta-ganti modul seperti ini, Anda terhindar dari kebosanan akan materi sendiri. Demikian pula dengan audiens.
Jangan lupa untuk selalu melatih seluruh variasi modul agar Anda bisa dengan segera merombak bagian-bagian presentasi sesuai dengan kebutuhan.
2. Tidak menggunakan catatan
Inilah manfaatnya untuk selalu berlatih. Ketika cukup sering menyampaikan topik yang sama, bisa jadi Anda sudah menghapal semuanya di luar kepala, tapi bisa jadi juga Anda memerlukan kartu-kartu isyarat atau cue cards.
Lupakan kartu-kartu itu atau catatan apapun. Hapalkan variasi-variasi, seperti yang disampaikan dalam poin satu tadi, sampai Anda luwes menggunakannya. Dengan melepaskan fokus dari segala macam catatan, Anda akan lebih bebas berinteraksi dengan audiens. Anda juga akan lebih leluasa berimprovisasi dan menghindarkan diri sendiri dari kerutinan presentasi.
Banyak pembicara enggan berinteraksi atau melibatkan audiensnya karena khawatir kehilangan kendali, padahal banyak keuntungan dengan menjadikan audiens sebagai bagian dari presentasi. Salah satunya adalah untuk menghilangkan kebosanan, baik Anda, maupun audiens.
Agar tidak sama dengan presentasi-presentasi sebelumnya, misalnya, Anda bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau instruksi yang berbeda kepada audiens Anda.
3. Memanfaatkan multimedia dalam “modul”
Kita sudah tahu dampak luar biasa dari penggunaan gambar/foto, musik, atau video dalam membangun presentasi yang efektif. Nah, dengan memecah presentasi kita ke dalam beberapa modul, kita bisa menggunakan gambar/foto, potongan lagu, atau video yang lebih up-to-date atau lebih pas dengan kondisi atau kebutuhan audiens.
4. Memahami audiens
Sebetulnya ini berlaku untuk presentasi apapun, entah itu presentasi yang baru pertama kali Anda lakukan, maupun yang kesekian ratus kalinya. Bedanya, ketika Anda menggunakan strategi ini saat hendak memberikan presentasi rutin bertopik sama, Anda akan lebih terbantu dalam mencocokkan modul yang bisa diubah-ubah tadi.
Cari tahu mengetahui informasi demografis, psikografis, usia, jenis kelamin, dan sebagainya yang relevan, sehingga Anda dapat memilih modul yang paling pas dengan situasi kehidupan audiens. Informasi ini bisa didapat dari penyelenggara acara atau panitia.
Misalnya, ketika Anda, untuk kesekian kalinya, harus menyampaikan presentasi dengan topik perencanaan karir. Kali ini audiensnya adalah para manajer, maka ambillah contoh perjalanan karir dari tokoh-tokoh leader perusahaan yang mungkin mereka kenali.
Ketika bicara tentang topik yang sama, namun kali ini di hadapan karyawan yang memulai karirnya dari posisi staf biasa, gantilah contoh itu dengan orang-orang yang ada dalam kondisi dan situasi serupa dengan mereka juga.
Kesamaan atau kemiripan akan menarik minat audiens.
Ingin mengadakan training presentasi online dan tatap muka buat perusahaan/organisasi Anda?
Hubungi tim Presenta Edu di 0811-1880-84 (Putri) untuk kebutuhan training terbaik.
Presenta Edu juga siap memberikan training online terbaik buat perusahaan Anda di masa new normal ini.
5. Menyesuaikan dengan tujuan presentasi
Presentasi yang sama bisa dipakai untuk tujuan yang berbeda-beda. Sekali lagi, inilah pentingnya untuk membagi presentasi Anda ke dalam modul-modul. Misalnya, Anda adalah pembicara rutin untuk topik-topik bisnis. Anda bisa mengubah beberapa modul yang lebih cocok untuk mereka yang baru akan memulai usaha kecil dan menengah.
Pada kesempatan lain, Anda diminta untuk bicara di depan pengusaha kecil dan menengah yang ingin meningkatkan bisnisnya dan memanfaatkan teknologi terbaru. Anda tinggal memodifikasi presentasi yang sudah ada atau pernah Anda sampaikan, namun dengan mengubah beberapa modul atau contoh.
Ketika sudah dianggap sebagai ahli atau pakar dalam bidang tertentu, kemungkinan untuk memberikan topik yang sama berkali-kali dalam presentasi sangat besar. Untuk itu, pintar-pintarlah memodifikasi presentasi Anda agar lebih pas diterima oleh audiens yang berbeda-beda latar belakangnya, serta menghindarkan Anda sendiri sebagai pembicara dari kejenuhan. (*)

Download Buku “Presentasi Memukau”
Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS!

![]() |
[…] cara presentasi yang baik dan menarik langkah memulai presentasi ke pembahasan inti pasti kalian pernah merasakan panik ,rasa cemas yang […]