Steve Jobs adalah seorang pengusaha. Dia dikenal dengan produk-produk Apple-nya yang menggebrak dunia. Tapi, dia juga dikenal sebagai seorang presenter yang memukau. Banyak orang yang menantikan presentasi yang dibawakannya. Walaupun presentasi itu bisa berlangsung berjam-jam, tapi audiens betah memperhatikannya. Steve Jobs adalah bintang pada setiap presentasinya. Anda ingin juga seperti dia?
Presentasi adalah bagian dari kegiatan public speaking, sama seperti pidato atau ceramah. Jadi, kemampuan utama yang harus diperhatikan adalah kemampuan berkomunikasi. Berkomunikasi meliputi kekuatan vokal dan kemampuan menggunakan sikap serta bahasa tubuh yang tepat. Intinya, Anda harus bisa menyampaikan pesan dengan cara yang tepat.
Walaupun Anda bukanlah Steve Jobs, tapi Anda juga bisa menjadi bintang saat melakukan presentasi. Yang harus Anda lakukan adalah mengolah kemampuan berkomunikasi yang sudah ada dalam diri Anda dengan baik. Bagaimana caranya?
Yuk kita pelajari satu per satu.
Perhatikan Vokal Anda Ketika Berbicara
Untuk bisa membawakan presentasi dengan baik, tentu dibutuhkan suara yang baik pula. Bukan berarti suara Anda harus golden voice atau bersuara merdu. Yang perlu Anda lakukan adalah berbicara dengan tepat. Maksudnya, Anda harus bisa mengatur power (keras atau pelannya suara), artikulasi dan intonasi.
Power atau keras pelannya suara harus disesuaikan dengan besar kecilnya ruangan, serta jumlah audiens yang menghadiri presentasi Anda. Memang, ada pengeras suara atau mic. Walau begitu, Anda tetap harus mengatur pelan atau kerasnya suara Anda. Karena jika tidak, maka suara Anda akan terdengar mengganggu, sehingga audiens tidak akan nyaman mengikuti presentasi Anda.
Suara Anda harus terdengar jelas oleh semua audiens yang hadir di sana, yang duduk di depan maupun di belakang. Kalau suara Anda tidak jelas, maka audiens tidak akan memperhatikan Anda.
Sedangkan kalau Anda berbicara dengan suara terlalu keras, maka itu justru akan mengganggu mereka. Yang penting adalah Anda terdengar bersemangat ketika sedang menyampaikan presentasi. Semangat Anda biasanya akan menular kepada para audiens. Kalau Anda bersemangat, maka audiens akan antusias. Semangat juga menunjukkan bahwa Anda percaya diri. Selain bersemangat, usahakan bicara dengan nada riang, bersahabat dan meyakinkan.
Nada bicara pun harus bervariasi. Jika Anda hanya bicara dengan nada bicara yang datar, maka tentu saja audiens akan bosan, mengantuk mendengarkan Anda. Jadi, Anda harus berbicara dengan nada yang bervariasi. Kadang-kadang cepat, kadang-kadang pelan, ada penekanan pada kalimat atau kata-kata tertentu. Selain agar pembicaraan Anda selama presentasi lebih ‘hidup’, variasi nada juga memperlihatkan adanya semangat dan jiwa dinamis dalam diri Anda.
Satu lagi yang sering dilakukan tanpa sadar adalah menggumam, seperti mengatakan ‘eeeee’ atau ‘mmmm’. Gumaman biasanya terjadi jika seseorang yang sedang berpikir. Kalau hanya sekali dua kali, tidak masalah. Tapi kalau sering dilakukan, itu malah akan mengganggu.
Selain tidak enak didengar, gumaman yang terlalu sering menunjukkan bahwa Anda kurang persiapan dalam melakukan presentasi. Persiapan yang matang memang harus dilakukan, sehingga Anda benar-benar sudah mengerti apa yang harus Anda katakan selama presentasi berlangsung. Kalaupun di tengah-tengah presentasi, Anda berpikir ada tambahan yang sebaiknya Anda sampaikan, maka berhenti bicara saja sejenak.
Bagi Pembicaraan Menjadi Beberapa Bagian
Kembali kita bisa berkaca kepada Steve Jobs dalam hal presentasi. Steve selalu membagi materi presentasinya menjadi tiga bagian. Masing-masing bagian akan dia jelaskan dengan baik, sehingga audiens mengerti apa yang dibicarakan.
Mengelompokkan materi presentasi menjadi tiga bagian bukan tanpa alasan. Presentasi Anda akan lebih dimengerti olehpara audiens. Jika sesuatu disampaikan per bagian, maka audiens punya kesempatan untuk mencerna informasi dengan lebih fokus.
Walaupun presentasi dibagi menjadi beberapa bagian, tetap harus ada bagian yang ditekankan secara khusus. Misalnya jika Anda sedang mempresentasikan produk, tentu ada keunggulan produk tersebut yang menjadi andalan. Itulah yang harus Anda tekankan. Penekanan bisa dilakukan dengan mengulang-ulang bagian itu. Tentu saja pengulangan harus dilakukan dengan kalimat yang tidak terdengar membosankan.
Untuk contoh pengulangan ini, Anda bisa meniru apa yang dilakukan oleh Martin Luther King, Jr. Saat menyampaikan pidatonya, I Have A Dream, Martin mengulang-ulang kata-kata ‘I have a dream’. Tapi, pengulangan itu dilanjutkan dengan kalimat-kalimat pendukung yang bervariasi, sehingga justru terdengar lebih menarik.
Selain mengulang, penekanan juga bisa dilakukan dengan gaya bahasa hiperbola atau melebih-lebihkan. Tentu ini berbeda dengan lebay. Melebih-lebihkan di sini adalah untuk menarik perhatian audiens terhadap keunggulan produk yang sedang Anda presentasikan.
Misalnya, Anda bisa mengatakan, “Hari ini saya akan menyampaikan sesuatu yang bisa mengubah dunia Anda.” Hal itu menekankan bahwa apa yang akan Anda sampaikan akan memberikan perubahan besar.
Perhatikan Bahasa Tubuh
Walaupun cara bicara Anda, misalnya pemilihan kata-kata yang menarik dan nada bicara yang variatif, tapi jika Anda hanya berdiri mematung pada saat presentasi, sudah pasti audiens tidak akan betah memperhatikan Anda. Sebaliknya, kalau Anda menggunakan bahasa tubuh yang tepat saat berbicara di depan audiens, maka mereka akan semakin nyaman untuk mendengarkan Anda.
Bahasa tubuh yang paling penting saat berbicara di depan umum adalah kontak mata. Dengan kontak mata, maka audiens akan merasa lebih dekat dengan Anda. Kontak mata menunjukkan bahwa Anda peduli dan bersahabat dengan mereka.
Kalau audiens Anda banyak, tidak perlu menatap mata mereka satu per satu. Cukup layangkan pandangan Anda ke setiap sudut, yang kira-kira mewakili semua audiens. Pilih titik-titik tertentu untuk melayangkan pandangan Anda. Satu titik mewakili beberapa orang. Dengan begitu, semua audiens merasa diperhatikan oleh Anda.
Ingin mengadakan training presentasi online dan tatap muka buat perusahaan/organisasi Anda?
Hubungi tim Presenta Edu di 0811-1880-84 (Putri) untuk kebutuhan training terbaik.
Presenta Edu juga siap memberikan training online terbaik buat perusahaan Anda di masa new normal ini.
Selain kontak mata, gerakan tangan juga bisa membuat cara bicara Anda semakin menarik. Tentu saja jika gerakan tangan itu sesuai dengan pesan yang Anda sampaikan dan tidak berlebihan.
Ada pula beberapa gestur yang sebaiknya dihindari, karena menunjukkan Anda sedang tidak percaya diri. Misalnya, berdiri dengan bertumpu pada satu kaki, tidak berdiri tegak, tangan dimasukkan ke dalam saku atau ditaruh di belakang punggung.
Jika perlu, sebelum Anda tampil menyampaikan presentasi, sebaiknya berlatih dulu. Tampillah di depan beberapa teman dan mintalah pendapat mereka. Yang penting juga, persiapkan materi presentasi dengan sebaik-baiknya. Jika perlu menggunakan slide atau gambar, buatlah semenarik mungkin.
Kalau semua itu bisa Anda lakukan, maka Anda juga bisa seperti Steve Jobs. Presentasi yang Anda bawakan adalah sebuah pertunjukan, dimana Anda adalah bintangnya.
Photo Credit : Jobs holding an iPhone 4 at Worldwide Developers Conference 2010 by Matthew Yohe
Download Buku “Presentasi Memukau”
Buku yang akan membantu Anda menguasai keterampilan penting dalam menyusun, mendesain dan membawakan presentasi dengan efektif dan memukau. GRATIS!
[…] presentasi adalah fokus. Bagi mereka, yang paling utama adalah memberikan presentasi yang menarik perhatian para audiensnya. Jadi mereka fokus pada hal […]